Menurut KBBI pengertian karakter berarti sifat, akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Sedangkan pembunuhan karakter adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mencoreng reputasi seseorang.
Namun dalam konteks kemahasiwaan, pembunuhan karakter mahasiswa oleh kampus acap kali tidak disadari oleh mahasiswa. Karena terkadang pembunuhan karakter tersebut dibungkus rapi oleh pihak kampus sehingga secara tidak sadar, terbunuhnya karakter mahasiswa.
Seperti kita ketahui bahwasanya mahasiswa dikenal akan idealis dan nalar kritisnya, tetapi sebagian besar mahasiwa tidak lagi menyadari akan hal tersebut.
Sementara sebagian kecil mahasiswa yang memperjuangkan kebenaran biasanya dicap sebagai mahasiswa yang cari mencari sensasi atau kepentingan lainnya.
Dan parahnya, apabila mahasiswa yang merasa akrab dengan birokrasi kampus, biasanya tidak lagi mengkritisi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yang bertolak belakang dengan situasi dan kondisi setiap mahasiswa.
Seperti halnya yang terjadi di kampus IAIN Palopo. Pembunuhan karakter mahasiswa yang tercantum dalam SURAT EDARAN NOMOR. 1208.1 TAHUN 2022 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DIKAMPUS IAIN PALOPO tentang peraturan Rektor Institut Agama Islam Negeri Palopo Nomor: 4 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Palopo Bab V pasal 10 poin (e) tentang larangan yang berbunyi “Menjadikan sekretariat lembaga organisasi kemahasiswaan sebagai tempat menginap”.
Dari surat edaran tersebut, kita bisa lihat keotoriteran yang dilakukan oleh pihak birokrasi IAIN Palopo yang mengeluarkan kebijakan tanpa ada penyampaian sebelumnya kepada mahasiswanya.
Apakah ini awal pembunuhan karakter mahasiswa?
Ataukah ini akhir dari idealisme dan nalar kritis yang melekat pada mahasiswa IAIN palopo?
Entahlah, mahasiswa sekarang lebih menyibukkan dirinya dengan kegiatan serimonial belaka tanpa melihat dengan kacamata kritisnya yang terjadi pada kampusnya. (Kuddi)
