BOBROKNYA TRIAS POLITIKA MENURUT TAN MALAKA 

0

OPINI – Seperti yang kita ketahui sistem trias politika adalah sistem pemerintahan yang di gunakan oleh negara kita tercinta. sistem ini adalah sistem yang di temukan oleh jhon locke seorang filsuf dari Inggris.

Sistem ini membagi kekuasaan menjadi tiga yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Secara sederhana eksekutif di artikan sebagai cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan bertanggung jawab untuk menerapkan hukum. Legislatif adalah cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan bertanggung jawab untuk membuat atau merumuskan perundang-undangan yang akan dijadwalkan dan ditetapkan oleh negara. Yudikatif adalah cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan bertanggung jawab untuk menegakkan hukum, memberikan keadilan, dan melakukan peradilan.

Tugas eksekutif dalam pemerintahan yaitu melaksanakan undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif. Lembaga eksekutif di Indonesia dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden, pejabat setingkat semisal kepala daerah.lembaga eksekutif di Indonesia biasanya di pilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum yang di laksanakan selama lima tahun sekali.

Tugas legislatif adalah kekuasaan yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan memperbaiki undang-undang. Legislatif di Indonesia terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Fungsi utama dari kekuasaan legislatif adalah untuk mencegah kesewenangan pemimpin dan menjadi wakil rakyat (katanya).

Tugas yudikatif dalam trias politika Indonesia adalah menyelesaikan sengketa, menafsirkan hukum, dan memberikan Keputusan yang adil seadil-adil nya.

Lembaga yudikatif terdiri dari Mahkamah agung, Mahkamah konstitusi dan komisi Yudisial.

Namun nyata model pemerintahan seperti ini kurang efektif menurut beberapa orang salah satu nya Tan Malaka. Menurut Tan Malaka, ketika ada eksekutif, legislatif, yudikatif yang menang pasti eksekutif, karena eksekutif lah yang terjun langsung menguasai sumber daya, karena yang lebih kuat pasti eksekutif dan eksekutif bisa dengan mudah mempengaruhi legislatif, legislatif biasanya di isi oleh orang orang yang mampu secara ekonomi.

Menurut Tan Malaka pemerintahan jika memiliki tiga kaki tidak efektif dan yang merasakan dampaknya pasti Masyarakat kecil.

Tan Malaka menawarkan sebuah ide yaitu membentuk satu organisasi besar yang mengurus negara, di dalam Lembaga inilah ada fungsi fungsi yang memainkan peran eksekutif, yudikatif dan legislatif dengan ADRT-nya yaitu undang-undang dan itu semua bagian dari Lembaga besar tersebut.

Menurut Tan Malaka, jika terjadi perbedaan di dalam pembagian kekuasan maka yang menang adalah lembaga eksekutif, legislatif akan di isi oleh orang-orang kaya yang terjun kedalamnya, dengan cara mempergunakan kekayaannya.

Dan terbukti, ramalan Tan Malaka sudah mulai terjadi saat ini. Tan Malaka pernah mengatakan bahwa ‘’Coba di renungi siapa pula yang mampu menyewa gedung gedung besar buat rapat umum mempunyai persurat-kabaran majalah radio sandiwara pun buat memuja-muja calon sendiri dan mencemoh calon lawan tentu kaum fulus’’.

Inilah yang terjadi sekarang praktik sogok menyogok sudah lazim kita jumpai di Masyarakat tercinta. Dan siapa yang akan menjadi pemenang tentu orang orang kaya, rakyat miskin hanya bermimpi untuk menjadi bagian dari Lembaga eksekutif. Ide tan Malaka ini ada benarnya juga karena seperti yang kita lihat saat ini konsep trias politika belum berjalan secara sempurna.

 

Penulis: Muhammad Khiky Al Farizah 

Editor: R.A