EKOPEN: Analisis Data, Naik Turunnya Ekonomi Dimasa Pandemi
lpmgraffity.com – Tahun 2019, covid-19 telah terdeteksi keberadaannya di Indonesia, namun dampaknya belum terlalu parah sebab belum banyak terkontaminasi virus tersebut, namun pemerintah Indonesia sudah khawatir terhadap dampaknya yang akan memperburuk keadaan, baik pada bidang kesehatan maupun ekonomi.
Ketakutan dan kekhawatiran tersebut terbukti di tahun 2020, Indonesia mengalami krisis kesehatan dan aktivitas perekonomian terganggu, sehingga pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan untuk meretas mata rantai covid-19, dengan harapan perekonomian Indonesia segera stabil.
di tahun 2020, dilansir dari beberapa artikel, bahwa selain kesehatan yang terdampak buruk, juga perekonomian secara luas.
Mulai dari aktivitas produksi, distribusi, serta proses operasional, sehingga roda perekonomian nasional tidak normal.
Dengan dampak tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan pengangguran dan kemiskinan secara signifikan.
Keadaan tersebut tidak hanya terdampak pada perekonomian Indonesia, tetapi juga ekonomi global.
Dilansir dari kompasiana.com kinerja perekonomian Indonesia mengalami penurunan sebesar 5,32% pada kuartal ke II sehingga pemerintah mempersiapkan anggaran pemulihan ekonomi nasional sebesar 695,2 triliun, dengan harapan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Salah satu sektor perekonomian yang di anggap masih produktif di era ini adalah sektor pertanian. Sebab pertumbuhannya mencapai angka 2,15% melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang minus 3,49% pada 2020.
Organisation For Economic Co-Operation And Development Economi Outlook December 2020 pada laporannya memproyeksikan pertubuhan perekonomian Indonesia akan berada pada level empat di tahun 2021.
Pertumbuhan ini perlahan naik secara signifikan, akhirnya semua pasar negara kawasan ekonomi berkembang termasuk Indonesia, sehingga terus berusaha mengendalikan pandemi covid-19.
Dilansir dari CNBC INDONESIA, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Triwulan II-2021 mencapai angka 7,07%. Hal tersebut merupakan pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mengalami kontaksi (Pertumbuhan Negatif).
Dengan demikian melihat catatan-catatan perjalanan ekonomi nasional mulai dari buruknya dampak pandemi covid-19 terhadap negatifnya pertumbuhan ekonomi Nasional hingga pada saat ini mulai bangkit menjadi positif.
Melihat pemerintah kita yang memutar otak dan berpikir keras untuk bagaimana bisa berusaha membangkitkan perekonomian nasional di berbagai sektor.
Penulis selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) sangat berharap besar baik kepada jebolan fakultas Ekonomi Dan Bisnis islam maupun yang masih berstatus mahasiswa agar mengaktualisasikan ilmu yang telah ia peroleh untuk kreatif dan produktif dalam kegiatan-kegiatan yang menunjang pertumbuan ekonomi.
Saya sangat optimis, sistem perekonomian Indonesia akan tumbuh dan bangkit secara signifikan jika SDM kita yang bergelut pada bidang disiplin ilmu Ekonomi dan Bisnis baik yang masih berstatus mahasiswa maupun yang telah bergelar pada disiplin ilmu tersebut.
Dengan cara apa, Melakukan partisipasi secara aktif, kreatif dan produktif, dimulai hal aktivitas perekonomian seperti usaha-usaha kecil.
Tinggalkan Balasan