Pemilihan Dema I dan Dema F Diwarnai Ketegangan, Proses Demokrasi Tetap Berlanjut
lpmgraffity.com-Kampus hari ini menjadi saksi dari dinamika demokrasi mahasiswa yang tidak berjalan mulus. Pemilihan Dewan Mahasiswa Institut (Dema I) dan Dewan Mahasiswa Fakultas (Dema F) yang digelar sejak pukul 07.30 WIB awalnya berlangsung tertib dan lancar. Mahasiswa dari berbagai prodi tampak berpartisipasi aktif menggunakan hak pilihnya, Jumat (25/4/2025).
Namun ketegangan mulai muncul menjelang siang. Sekitar pukul 11.00 WIB, perdebatan memanas antara dua kelompok mahasiswa terkait keberlanjutan proses pemilihan—antara tetap dilanjutkan hari ini atau ditunda hingga esok. Perdebatan tersebut berubah menjadi kericuhan, yang memaksa aparat keamanan kampus, terdiri dari satpam dan kepolisian untuk turun tangan menjaga ketertiban.
Usai Shalat Jumat, tepat pukul 13.00 WIB, situasi kembali memanas. Puluhan mahasiswa memprotes karena belum sempat mencoblos. Massa mulai memadati TPS dan beberapa di antaranya mencoba masuk secara paksa, Suasana kembali tak terkendali.
Pihak kampus pun turun langsung. Rektor dan jajaran didampingi aparat keamanan menenangkan keadaan. Setelah suasana relatif tenang, panitia mempersilakan mahasiswa yang belum mencoblos untuk melanjutkan proses pemilihan.
Namun ketegangan belum usai. Saat perhitungan suara akan dimulai, situasi kembali ricuh. Beberapa mahasiswa yang tidak terdaftar di area perhitungan suara memaksa masuk dan merusak fasilitas tempat pemungutan suara. Suasana menjadi kacau. Kejar-kejaran antara mahasiswa, petugas keamanan, dan panitia terjadi. Dalam insiden tersebut, terdapat mahasiswa yang mengalami luka di bagian kepala akibat dikerumuni massa. Ia segera dilarikan ke klinik kampus untuk mendapat pertolongan. Beberapa mahasiswa lainnya mengalami kerusakan pakaian karena aksi dorong-mendorong.
Meskipun diwarnai insiden, proses perhitungan suara tetap dilanjutkan hingga sore menjelang malam hari, dengan pengamanan ketat.
“Demokrasi seharusnya jadi ruang kita untuk menyuarakan pendapat secara dewasa, bukan malah menjadi ajang saling menjatuhkan,” ucap salah satu mahasiswa yang menjadi saksi kericuhan.
Penulis: Tim Redaksi (LPM GRAFFITY)
Editor: Mas’un
Tinggalkan Balasan