Simbolisasi Kebebasan Berkehendak Gondrong!

0
Ilustrasi rambut gonrong/lpmgraffity.com

Mahasiswa merupakan tingkatan tertinggi dari seorang siswa atau seorang pelajar. Mahasiswa juga menyandang title sebagai Agen of change yaitu pembawa perubahan.

Salah satu ciri yang paling melekat bagi seorang Mahasiswa yaitu identik dengan kebebasan berpikir, bertindak, dan memutuskan keputusan untuk dirinya sendiri, termasuk kebebasan untuk memanjangkan rambutnya alias Gondrong.

Rambut gondrong merupakan bentuk ekspresi dari kebebasan yang menggambarkan tidak terikatnya seorang pada peraturan, hal ini banyak dilakukan oleh mahasiswa karna selama di SMA mereka terikat dengan peraturan dimana rambut harus selalu terlihat rapi dan tidak boleh panjang melebihi batas yang telah di tentukan sesuai kebijakan, sehingga bangku perkuliahan merupakan wadah ekspresi mereka akan kebebasan terhadap apa yang mau mereka lakukan terhadap diri sendiri.

Dalam ranah kampus sendiri terkadang pada beberapa mahasiswa, seberapa panjang rambutnya maka semakin tua tingakatan semesternya. Hal ini membuat anggapan masyarakat terhadap mahasiswa yang berambut gondrong adalah mahasiswa yang urakan, tidak pernah mengerjakan tugas dan terlambat wisuda karna hanya fokus terhadap organisasi ketimbang akademik.

Gondrong bukan berarti otaknya kosong, bagi mereka gondrong merupakan bentuk pernyataan sikap akan kebebasan mereka berkehendak atau salah satu bentuk implementasi, kebanyakan para mahasiswa yang berambut gondrong merupakan mahasiswa aktivis yang memiliki wawasan luas, dan mampu untuk mendiskusikan masalah sosial politik.

Di saat rambut gondrong berlandaskan pada simbolisasi kebebasan, maka rambut pendek berlandaskan pada simbolisasi kerapian yang mewakili masyarakat efisien dan birokratif, dan karna alasan ini beberapa kampus menerapkan larangan untuk gondrong pada mahasiswa yang akan sidang akhir untuk mempersiapkan mahasiswa pasca kelulusan agar mudah masuk kedalam dunia kerja yang identik dengan birokrasi.

Walaupun kampus memiliki kebebasan yang jauh lebih bebas dari jenjang sekolah SMA, namun tetap saja ada peraturan dari beberapa dosen yang tetap harus di patuhi, seperti ketika masuk kedalam kelas rambut gondrongnya harus di diikat atau di buat serapi mungkin, sekalipun mahasiswa memiliki kebebasan, kebebasan itu tetap di batasi oleh kebebasan dosen untuk memberikan peraturan.(DA)