PMII Palopo menggelar forum Discussion dengan tema “Gerakan kebangsaan di era digitalisasi” yang dipantik langsung oleh Saprillah Sahrir selaku kepala agama Balitbang Makassar. Gedung NU, Jumat 17/9/2021
Bangsa dan negara masing-masing memiliki garis teritorial, beda halnya dengan media sosial, tak ada batasan dengan siapa kita berkomunikasi, maka perlu kiranya memperkuat kampanye kebangsaan di era digitalisasi.
“Agama dan nasionalisme tidak lagi perlu diperdebatkan, Negara Islam adalah merupakan ijtihadiyah, selama didalamnya masih ada sikap adil, dan melindungi hak asasi manusia. karena yang lebih terpenting bukan bentuk negara, tetapi nilai substantif sebuah negara” Ungkap Saprillah Syahrir, yang akrab di sapa Pepy Al-Bayqunie Peci Miring.
Ada banyak hal yang dibahas dalam Discussion tersebut, tidak hanya berputar pada gerakan kebangsaan, namun jauh lebih membahas bagaimana bersikap toleransi terhadap sesama, dan juga melindungi kaum minoritas.
“Semoga forum Discussion ini mampu memberi pengetahuan lebih kepada para kader-kader PMII, melihat bahwa pemantik kali ini punya kapasitas lebih, selain menjadi narasumber dimana-mana, beliau juga penulis dan peneliti handal” Ungkap M Rafly Setiawan, Selaku ketua PC. PMII Palopo
Diskusi tersebut dihadiri komisariat PMII Se-Kota Palopo, Meski demikian bukan menjadi alasan protokol kesehatan menjadi Kendor, Sesuai Pantau Wartawan LPM Graffity IAIN Palopo.
Perlu kiranya kader-Kader PMII secara khusus melakukan edukasi melalui media sosial, dengan cara menshare konten-konten yang lebih bersifat penguatan kebangsaan, dan pada umumnya segenap elemen masyarakat. Tegas Pepy Al-Bayqunie dalam diskusi tersebut