lpmgraffity.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah FUAD IAIN Palopo helat bazar dan dialog dengan mengangkat tema “Eksistensi dan Implementasi Organisasi Ekstra dalam Menghadapi Problematika Bangsa”, di Warkop Kampoeng Pisang (Jl. Andi Mas Jaya Kota Palopo). Ahad (14/11/2021).
Bazar tersebut menghadirkan narasumber yang berasal dari beberapa organisasi cipayung plus kota palopo.
Diantaranya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Narasumber pertama, pengurus cabang PMII Kota Palopo, Niwil mengatakan bahwa organisasi ekstra harus mampu menjadi lokomotif gerakan demi kemaslahatan bangsa.
“Organisasi ekstra harus bisa saling menjalin hubungan yang harmonis sehingga bisa berkonsolidasi serta menciptakan lokomotif pergerakan yang sifatnya massif, mengkaji, menganalisis serta mengadvokasi secara kolektif apa yang menjadi keresahan rakyat. Organisasi-organisasi ekstra harus bersatu karena tujuan kita satu menuju kemaslahatan bangsa,” tuturnya.
Narasumber kedua, Kabid RPK PC IMM Kota Palopo, Ichal mengatakan bahwa gerakan organisasi ekstra harus memiliki landasan yang seimbang.
“Dalam melakukan pergerakan, organisasi ekstra harus sejalan dan seimbang antara spiritual, intelektual, serta humanitas. Gerakan yang dilakukan juga tidak hanya sekedar konsep namun lebih jauh soal praksis, ” imbuhnya.
Kemudian, Narasumber ketiga Ketua PK KAMMI Hasan Al-Bannah IAIN Palopo, Darusman mengucapkan bahwa implementasi organisasi ekstra mengalami keredupan.
“Implementasi organisasi ekstra pada masa kini Mengalami keredupan. Maka daripada itu, untuk mengembalikan marwah organisasi maka kesadaran internal harus di bangun terlebih dahulu, saling mengingatkan akan eksistensi kita sebagai mahasiswa kemudian melakukan aksi yang nyata,” tuturnya.
Selain itu, Narasumber terakhir delegasi dari Korkom HMI IAIN Palopo, Syarwan Saputra mengucapkan bahwa implementasi organisasi ekstra kurang dijiwai dengan nilai-nilai ketuhanan.
“Implementasi organisasi ekstra di masa sekarang ini lebih terpusat kepada realitas sosial yang terjadi dengan mengesampingkan nilai-nilai langit dalam menanggapi isu-isu kontemporer,”. tandasnya.
Dialog diakhiri dengan sesi dokumentasi serta penyerahan sertifikat kepada para narasumber. (Ay)