PENGEMBANGAN ASET DESA BERKELANJUTAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK LOKAL (ABON BANDENG) DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WATANGPANUA

0
Foto bersama dengan Mahasiswa KKN Desa Watangpanua
Foto bersama dengan Mahasiswa KKN Desa Watangpanua

lpmgraffity.com – Kordes Posko 7 KKN Reguler IAIN Palopo, Jufri Febrian, menyampaikan bahwa pada hari kamis tanggal 3 Oktober telah dilaksanakan program kerja unggulan berupa kegiatan pendampingan di Desa Watangpanua, Kecamatan Angkona, oleh mahasiswa KKN Reguler Posko 7 IAIN Palopo, Sabtu (5/10/2024).

Desa Watangpanua dikenal kaya akan sumber daya alam, khususnya di sektor perikanan. Ikan bandeng menjadi salah satu komoditas utama yang berpotensi besar untuk dikembangkan.

Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan potensi ekonomi desa, terutama dalam pengolahan produk lokal, yakni abon bandeng, yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi menjadi produk unggulan Desa Watangpanua. Dalam pelaksanaan KKN yang dimulai sejak 9 September 2024, mahasiswa Posko 7 telah melakukan berbagai observasi terkait potensi desa yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Jufri Febrian dan Mawar Nurhasisa P, selaku Kordes dan Bendahara Posko 7, menjelaskan bahwa salah satu potensi terbesar yang ditemukan melalui observasi adalah melimpahnya hasil tangkapan ikan bandeng di Desa Watangpanua.

“Ikan bandeng ini umumnya hanya dijual dalam bentuk segar sehingga nilai jualnya cenderung rendah. Oleh karena itu, kami berinisiatif membantu warga mengolah bandeng menjadi abon bandeng dan memperkuat branding pada kemasan produk tersebut,” ujar Jufri.

Musfirah, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus pembentuk UP2K dan UMKM di Desa Watangpanua, menjelaskan bahwa pengolahan abon bandeng ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi desa, tetapi juga untuk memberdayakan perempuan di desa sebagai penggerak ekonomi lokal.

“Ikan bandeng memang sering dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, tetapi belum banyak diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Kami merasa perlu menciptakan produk inovatif ini dan mengajak ibu-ibu PKK untuk meningkatkan pemasaran produk serta memberdayakan ekonomi keluarga,” jelas Musfirah.

“Produk abon bandeng ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan memperluas pasar, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga desa,” tambahnya.

Kegiatan pendampingan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat Desa Watangpanua, seperti ibu-ibu rumah tangga, pemuda Karang Taruna, serta tokoh masyarakat setempat. Pendampingan dilakukan dengan pendekatan langsung di lapangan, di mana mahasiswa dan instruktur memberikan panduan dan bimbingan praktik kepada warga yang terlibat.

Program ini menjadi wujud kontribusi nyata mahasiswa KKN dalam membantu masyarakat mengembangkan potensi ekonomi lokal. Mahasiswa Posko 7 berharap kegiatan pendampingan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi perekonomian Desa Watangpanua. Untuk memastikan keberlanjutan program, mahasiswa KKN Posko 7 akan terus memantau perkembangan usaha abon bandeng di desa tersebut.

Evaluasi berkala juga akan dilakukan guna menilai efektivitas pendampingan dan mengidentifikasi kendala-kendala yang mungkin dihadapi warga dalam proses produksi dan pemasaran.

_________________

Tim Redaksi 

Kontributor : Mawar Nurhasisa P

Editor : Regita Amri