LPM GRAFFITY

Media Pers Mahasiswa IAIN Palopo

Mahasiswa IAT Semester 4 Raih Juara 1 dalam Festival Al-Qur’an Online Internasional

lpmgraffity.com – A. Muh. Syukur, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo semester 4 jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), berhasil meraih prestasi gemilang dalam ajang festival Al-Qur’an online internasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) IAT Universitas Islam Negeri (UIN) Bukittinggi, Rabu (29/5/2024).

Dalam kompetisi yang diadakan secara online pada Sabtu, 25 Mei 2024, Syukur berhasil meraih juara pertama dalam cabang lomba Hifdzil 20 juz.

Syukur mengungkapkan bahwa motivasi utamanya mengikuti lomba tersebut adalah untuk mengukur kualitas hafalannya di luar pengawasan guru-guru di pondok pesantren.

“Biasanya hafalan di pondok atau di pesantren ada guru yang memantau kualitas hafalanku, tapi kalau keluar dari pondok begini tidak diketahui bagaimana. Walaupun mungkin dibaca lancar tapi kalau dites mungkin agak kacau, jadi salah satu caraku untuk tahu kualitas hafalanku dengan mengikuti lomba-lomba begini,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan harapannya setelah mengikuti lomba ini.

“Harapan saya yang sudah mengikuti lomba dan Alhamdulillah memenangkan perlombaan, saya jadi bisa mengetahui kualitas hafalan saya dan tetap menjaga hafalan karena ini hanya kompetisi yang bukan terlalu menjadi acuan bagi seorang penghafal. Karena kompetisi sesungguhnya kalau menurut saya nanti di hari akhir kelak,” ujar Syukur.

Meskipun sibuk dengan kuliah, Syukur tetap konsisten dalam menjaga hafalannya. Ia mengungkapkan tips untuk menjaga hafalan di tengah kesibukan kuliah.

“Kesibukan juga membuat dampak hafalan menjadi agak kacau tapi dalam 24 jam banyak sekali waktu. Bagi saya, standar seorang penghafal untuk murojaah hafalannya kalau yang 30 juz minimal 3 juz satu hari. Itu minimal dan Alhamdulillah masih bisa dicapai walaupun banyak tugas dari dosen,” kata Syukur.

Bagi mahasiswa yang ingin mendalami Hifdzil Qur’an, Syukur memberikan pesan, “Jangan berpikir bahwa Al-Qur’an susah untuk dihafal. Karena Allah sendiri yang berfirman, sesungguhnya Al-Qur’an itu mudah untuk dipelajari. Yang paling sulit dalam menghafal adalah murojaahnya, karena kadang orang menggebu-gebu untuk menghafal Qur’an, namun setelah dihafal semangatnya hilang,” tutupnya.

Dalam kompetisi ini, Syukur juga dinobatkan sebagai peserta terbaik dari 16 peserta lainnya yang berasal dari empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Mesir. Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi IAIN Palopo dan membuktikan kualitas pendidikan Al-Qur’an yang diajarkan.

 

Tim Redaksi 

Penulis: Regita Amri 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini