lpmgraffity.com – Dunia mahasiswa adalah dunia penuh warna. Dunia yang penuh dengan tantangan dan kejutan. Dunia pendidikan dengan tingkat independensi tinggi, di mana keberhasilan pendidikan di terletak pada tangan masing-masing mahasiswa.
Sistem pembelajaran yang berbeda dengan jenjang pendidikan sebleumnya yakni sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, membuat siapapun yang berstatus sebagai mahasiswa memiliki kebebasan yang tinggi dalam merencanakan perkuliahannya.
Sistem pengambilan mata kuliah disebut sebagai sistem kredit semester (SKS). Masing-masing mahasiswa seolah-olah mengkredit kompetensi tertentu selama masa perkuliahan guna memenuhi persyaratan untuk menyandang gelar sarjana strata satu.
Menjadi mahasiswa merupakan sebuah pilihan, bukanlah sebuah kewajiban apalagi sebuah rutinitas. Sekali lagi yang wajib adalah menuntut ilmu, bukan menjadi mahasiswa. Anda dapat menuntut ilmu di manapun dan kapanpun. Menjadi mahasiswa adalah salah satu cara memenuhi kewajiban menuntut ilmu.
Mahasiswa adalah rutinitas? Sebagian dari kita mungkin telah menganggap kalau kuliah merupakan sesuatu yang harus dilakukan setelah selesai SMA. Seseorang akan merasa malu jika tidak kuliah, atau kuliah hanya karena teman-teman semuanya kuliah. J
ika anda kuliah karena ikut-ikutan teman, maka anda telah memiliki pemahaman yang keliru. Mumpung masih ada waktu, sebaiknya anda temukan tujuan anda kuliah dari dalam diri anda segera. Jika tidak ketemu, silakan coba terus hingga ketemu.
Jika Anda telah mengerti betul mengenai tujuan Anda menjadi mahasiswa, mengapa Anda harus menjadi mahasiswa, mengapa Anda mengambil program studi ini, maka Anda telah siap mengisi hari-hari Anda dengan status mahasiswa.
Berikut ini adalah beberapa ciri mahasiswa ideal :
1. Belajarlah sebanyak-banyaknya
Jadilah mahasiswa yang haus akan ilmu. Manjakan rasa ingin tahu Anda dengan banyak membaca, berdiskusi dan menyampaikan pendapat. Proses belajar bukanlah menghafal, namun proses belajar adalah proses pemahaman. Seseorang akan banyak tahu ketika banyak membaca.
Seseorang dapat dinilai tingkat pemahamannya terhadap sesuatu dari kemampuannya dalam menyampaikan.
Di ruang kuliah, anda hanya akan mendapatkan sedikit tetesan ilmu dari luasnya lautan ilmu.
Sisanya yang banyak itu harus anda temukan dan cari tau sendiri di luar ruang kuliah. Urusan sukses atau gagal ketika belajar tidak dapat diukur dari nilai yang keluar di akhir semester ketika perkuliahan berakhir. Apakah anda dapat A kemudian dinyatakan anda berhasil? Belum tentu.
2. Berorganisasilah
Menjadi seorang mahasiswa yang hanya berorientasi pada pelajaran tidaklah salah, namun sangat disayangkan jika status mahasiswa hanya diisi dengan mengejar IPK saja.
Isilah dunia mahasiswa anda dengan berbagai aktifitas. Karena anda memiliki otoritas dan kemerdekaan mengatur diri dan waktu anda.
Aktif dalam berorganisasi sangat penting dalam pengembangan soft skill dan mental terutama jiwa leadership dan sosial.
Organisasi mematangkan emosi Anda. Penjelasan tentang organisasi, soft skill, leadership dan lain sebagainya sangatlah panjang, tidak akan selesai dalam tulisan super singkat ini. Tapi yang jelas, sibukkanlah diri anda dengan berorganisasi.
Banyak organisasi kampus maupun luar kampus yang dapat anda ikuti, silakan dipilah dan dipilih sesuai dengan bakat dan minat. Anda dapat aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat mahasiswa, PMII, HMI, IMM, organisasi kerohanian, Himpunan mahasiswa program studi, organisasi bidang olah raga, seni, bahkan perkumpulan rekan sedaerah jika kebetulan Anda adalah mahasiswa rantau.
Semakin anda sibuk maka semakin banyak pekerjaan yang anda selesaikan. Semakin anda tidak sibuk, percayalah untuk satu pekerjaan pun akan sulit diselesaikan.
3. Belajarlah Untuk Menulis
Menulis apa saja, baik itu dalam bentuk tulisan bebas maupun tulisan ilmiah, jika Anda merasa mampu ada baiknya Anda mencoba untuk menulis buku, maupun menulis di media.
Percayalah !! menyampaikan gagasan melalui tulisan jauh lebih sulit jika dibandingkan dengan melalui lisan.
Sesorang akan merasa lebih mudah menjawab suatu persoalan dengan bahasa verbal atau lisan, dan akan merasa lebih sulit ketika akan mencurahkan penjelasan tersebut melalui media tulisan.
Sehingga ada istilah “banyak omong” yang telah memiliki konotasi atau arti negatif. Bandingkan dengan istilah “banyak menulis”, istilah ini tidak pernah memiliki tendensi arti negatif.
Mengapa kita kesulitan dalam menuliskan suatu pendapat atau jawaban soal? Padahal kita sudah yakin dengan jawaban yang kita tuliskan di lembar jawaban ujian itu benar, dan kita memahami betul apa yang ditanyakan di soal tersebut. Hal tersebut salah satunya dikarenakan oleh kebiasaan kita untuk tergesa-gesa.
Secara alam bawah sadar, otak bekerja lebih cepat jika dibandingkan dengan kecepatan tangan dalam menulis atau mengetik.
Dengan demikian, apa yang kita tuliskan tidak akan selengkap apa yang ada dalam otak kita.
Menulis adalah skill atau kemampuan sama seperti kemampuan berbahasa asing. Kemampuan harus dilatih, tidak ada kemampuan yang diperoleh dalam waktu singkat, belajar selama satu malam misalnya.
Latihan menulis setiap hari meskipun dengan durasi singkat akan meningkatkan kemampuan anda dalam mengolah kata-kata dalam bentuk tulisan menjadi lebih baik.