Mahasiswa Hari Ini: Solusi atau Polusi?
lpmgraffity.com — Perkenalkan, saya Muh. Ichsan Rahmat, akrab dikenal sebagai Mayor, Program Studi Hukum Keluarga Islam di kampus tercinta, IAIN Palopo Sulawesi selatan. Sebagai seorang Intelektual Muda, saya menyaksikan langsung bagaimana perubahan peran mahasiswa dari waktu ke waktu. Tantangan yang mereka hadapi semakin beragam, tetapi satu hal tetap tidak berubah yakni posisi strategis mereka sebagai ujung tombak perubahan bangsa.
Di setiap babak sejarah bangsa, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan perubahan. Sebagai pemikir kritis, mereka pernah mengguncang orde, menjatuhkan tirani, dan menyalakan api reformasi. Tapi hari ini, di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, pertanyaan besar muncul: apakah mahasiswa masa kini tetap menjadi solusi, atau justru menjadi polusi bagi bangsa?
Mahasiswa adalah simbol harapan, cerminan masa depan bangsa. Mereka diberikan kesempatan untuk belajar, berpikir, dan membangun masa depan. Namun, kenyataan seringkali menunjukkan bahwa peran ini tidak selalu dijalani dengan semestinya. Ada kalanya mahasiswa terjebak dalam euforia kebebasan, abai pada tanggung jawab sosial, dan lebih sering menjadi bagian dari masalah ketimbang penyelesaian.
Jika mahasiswa hanya terfokus pada hal-hal pragmatis, seperti gelar atau karier pribadi, maka mereka telah melupakan tugas utama mereka, membawa perubahan yang lebih besar untuk masyarakat. Mahasiswa yang malas berpikir kritis dan acuh terhadap isu-isu kebangsaan adalah polusi, meracuni masa depan bangsa dengan sikap apatis. Mereka lupa bahwa bangsa ini dibangun di atas perjuangan dan darah para pahlawan, banyak di antaranya adalah mahasiswa yang berani berdiri di garis depan.
Sebaliknya, mahasiswa yang menjadi solusi adalah mereka yang menyadari perannya sebagai agen perubahan. Mereka terlibat aktif dalam diskusi publik, mengajukan gagasan solutif, dan turun langsung menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat. Mereka tidak hanya mengkritik, tetapi juga menginisiasi perubahan. Mereka menyadari bahwa di tangan mereka, masa depan bangsa Indonesia ditentukan.
Di sinilah titik krusial yang harus disadari, Intelektual Muda hari ini harus memilih untuk menjadi solusi, bukan polusi. Solusi bagi permasalahan kemiskinan, ketidakadilan, korupsi, dan degradasi moral bangsa. Jika mereka abai, maka bukan hanya mereka yang dirugikan, tetapi seluruh bangsa.
Menjadi solusi berarti mengambil peran nyata dalam menghadapi masalah, memperjuangkan keadilan, dan membangun negeri ini dengan ide-ide segar yang berlandaskan nilai kebangsaan. Maka, mahasiswa hari ini harus bangkit, berpikir lebih kritis, bergerak lebih aktif, dan menjadi garda terdepan untuk membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.
Mahasiswa, solusi atau polusi? Jawabannya ada pada setiap langkah yang diambil hari ini. Bangsa ini membutuhkan solusi, dan mahasiswa adalah kuncinya. Namun kita semua memiliki tanggung jawab untuk membimbing mereka ke arah yang benar. Mari kita bangun kesadaran bersama bahwa bangsa ini butuh solusi, dan solusi itu ada pada diri setiap mahasiswa yang mau peduli, bertindak, dan berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
_______________________
Tim Redaksi
Editor : Crew LPM Graffity
Tinggalkan Balasan